Prasangkamu, sayang

Sayang, kau tau? .

Pelangi Senja selalu menentramkan, goreskan senyum pada langit setelah sebelumnya tersedu berderai air mata. Meyakinkan bahwa kehidupan itu beragam coraknya.
Namun tatapmu terpaku melihat kebawah, mencarinya dalam pantulan genang air hujan. Padahal ia selalu ada diatas, mengiringi rintik hingga mentari terbenam. Kau biaskan matamu tuk melihat kepada satu warna, terpana, lalu tenggelam. .

Sayang, kau tau? .

Ombak Pantai selalu menenangkan, sembunyikan seru pada laut, menggulung tiap bait pilu sampai hanyut. Membangkitkan kesadaran saat petualanganmu telah tersudut.
Namun cerapmu terpusat karang terhantam, gemuruhnya bagai sebuah ancam. Padahal ia turut serta dalam pengikisan, membentuk batu cantik hasil pelapukan. Kau bisingkan dengarmu tuk menyimak buih lautan, damai, dan terlanjur malam. .

Sayang, kau tau? .

Bepergian itu selalu menyenangkan, bertemu hal baru yang tidak bisa kau lihat dihari-harimu. Berpapasan, tegur sapa dengan orang-orang asing yang tidak terkenalkan, mencicipi hidangan khas yang tersaji, menyusuri jalan setapak sembari menikmati setiap langkah dan pilihan jalan yang kau ambil dipersimpangan.
Namun tercelik pucat pertama pijak, ketakutan akan setiap hal yang belum terjadi bahkan tidak. Kekhawatiran berlebih akan sesal terhadap keputusan terpilih, bahwasanya lebih nyaman dengan apa yang saat ini telah termiliki. .

Kau cariku kedalam hutan, hingga terjerembab kedalam rawa setelah tersesat bergumul dengan semak belukar. Aku tidak disana. .
Sengaja menceburkan diri pada air terkontaminasi, merasakan sakitnya limbah cair dimatamu dan terlalu percaya bahwa aku akan menolongmu saat itu. Aku tidak disana. .

Terkaanmu membuka 2 kemungkinan yang sama buruknya untuk dirimu, bukan orang yang kau coba telusuri sesuai dengan pemikiranmu. .

Justru, kau yang terjebak,
Sayang, kau tau?
Sayang bukan?
Kau tau?
Sayang tau 😊

#prasangka #terka #kamu #dirimu #terjebak #sayang #pelangi #ombak #pergi

2 thoughts on “Prasangkamu, sayang

Leave a comment